Tes HIV, Kenali Siapa Saja yang Berisiko

Keponih.com – Tak dapat dipungkiri jika sebagian besar masyarakat masih memandang penderita HIV sebagai kelompok yang perlu dihindari karena bisa menularkan virusnya. Padahal, penularan HIV tidaklah semudah hal tersebut. Oleh karena itu, kita juga perlu mengetahui siapa saja yang berisiko terkena HIV. Hal ini akan membantu kita mengantisipasi hingga mengedukasi siapa saja yang termasuk dalam kelompok tersebut.

Pada dasarnya, HIV bukanlah virus yang bisa menular dengan sangat mudah. Maka dari itu, ada beberapa kelompok masyarakat yang memiliki risiko lebih besar untuk tertular HIV ini.

Bagaimana Cara Penularan HIV?

Sebelum mengenai siapa saja yang berisiko terkena HIV, mari kita ulas terlebih dahulu bagaimana virus tersebut dapat menular dari satu orang ke orang yang lainnya. Beberapa cara yang bisa menyebabkan penularan HIV, antara lain :

Hubungan Seksual
Bisa dibilang, hubungan seksual adalah salah satu penyebab penularan HIV yang cukup banyak. Hal ini dikarenakan virus HIV juga bisa terdapat pada cairan yang diproduksi oleh sistem reproduksi.

Penggunaan Jarum Suntik
Mengingat pemakaian jarum suntik itu masuk ke dalam tubuh, maka ada kemungkinan penularan melalui jarum suntik, apalagi yang dipakai secara bergantian tanpa mengganti jarumnya.

Transfusi Darah
Transfusi darah juga termasuk salah satu cara penularan HIV. Karena sel darah terdapat dalam tubuh manusia, virus HIV menjadikannya target utama untuk menginfeksi.

Melalui ASI
Karena bisa ditularkan melalui cairan di dalam tubuh, maka hal yang sama juga mungkin terjadi pada ibu yang menyusui hingga ibu hamil. Dengan demikian, ibu yang terkena HIV dapat menularkan virus ke bayinya dengan cara menyusui maupun ketika di dalam kandungan.

Baca juga : Apa Perbedaan HIV dan AIDS? 

Kelompok yang Rentan Terkena HIV

test HIV untuk siapa saja?

Setelah mengetahui beberapa penyebab penularan HIV, maka siapa saja yang berisiko terkena HIV? Seseorang dikatakan berisiko tinggi tertular infeksi HIV jika apa yang mereka lakukan, atau apa yang mungkin mereka lakukan jika berada dalam situasi yang memudahkan, dikaitkan dengan risiko tinggi penularan HIV. Contoh kelompok penduduk tersebut adalah pengguna narkoba suntik, pekerja seks hingga para ibu rumah tangga..

Memahami informasi ini memungkinkan setiap individu untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut. Berikut adalah beberapa kelompok di masyarakat yang dapat tertular dan menularkan HIV:

Orang yang Berganti-ganti Pasangan
HIV dan AIDS juga dapat menular melalui hubungan intim dengan seseorang yang sudah terinfeksi. Meskipun risikonya lebih rendah, seks oral tetap berpotensi menjadi jalur penularan penyakit ini. Oleh karena itu, penggunaan kondom menjadi langkah penting untuk mencegah penularan HIV dan AIDS. Individu yang memiliki banyak pasangan seksual berisiko tinggi terinfeksi HIV.

Pemakai Narkotika dengan Jarum Suntik
Pengguna narkoba suntik, terutama yang berbagi jarum atau alat suntik, memiliki risiko lebih besar terpapar darah yang terkontaminasi dari orang yang terinfeksi.
Namun, penularan melalui jarum suntik tidak hanya bisa terjadi pada pengguna narkotika saja, tetapi juga pada mereka yang membuat tato. Maka, jika ingin membuat tato, pastikan jika jarum yang diguanakan selalu baru sehingga mengurangi kemungkinan penularan HIV.

Ibu Rumah Tangga
Ibu rumah tangga adalah salah satu kelompok yang berisiko tertular HIV, yang bisa berkembang menjadi AIDS. Angka kasus pada kelompok ini meningkat secara signifikan, bahkan melampaui pekerja seks komersial (PSK). Kondisi ini kemungkinan disebabkan oleh kurangnya pemahaman mengenai pencegahan penularan HIV dan AIDS.
Selain itu, banyak ibu rumah tangga enggan menjalani pemeriksaan karena stigma sosial yang masih kuat, sehingga penyakit ini dianggap tabu dan memunculkan rasa malu.

Petugas Kesehatan
Para tenaga medis juga termasuk dalam kelompok siapa saja yang berisiko terkena HIV. Hal ini dikarenakan mereka cukup sering bersentuhan dengan jarum suntik dan tindakan medis lainnya, yang mana dapat menjadi penyebab penularan HIV.

Penularan dapat terjadi ketika darah dari seseorang yang terinfeksi penyakit tersebut masuk ke tubuh melalui luka terbuka. Selain itu, jarum suntik bekas yang digunakan oleh individu dengan HIV dan secara tidak sengaja melukai petugas kesehatan juga berpotensi menjadi jalur penularan.
Bayi

Selain kelompok rentan di atas, ibu hamil yang telah terinfeksi virus HIV dapat menularkan kepada bayinya. Penularan dapat terjadi selama masa kehamilan, saat melahirkan, atau melalui proses menyusui. Inilah yang membuat anak-anak menjadi kelompok berisiko tinggi mengidap penyakit yang melemahkan sistem kekebalan tubuh ini.

Dengan mengetahui siapa saja yang berisiko terkena HIV, maka siapapun yang termasuk di dalamnya dapat melakukan tes HIV secara berkala. Semakin cepat virus ini terdeteksi, maka semakin cepat pula pengobatan yang didapatkan.

Jika Anda termasuk dalam kelompok yang berisiko tinggi terkena HIV seperti disebutkan, penting untuk memahami bahaya penyakit ini dan rutin melakukan tes HIV.

Coorporate Communication
PT Rolas Nusantara Medika 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *