Keponih.com – Dunia kedokteran dari tahun ke tahun selalu mengalami perkembangan dalam berbagai hal. Salah satunya adalah dalam hal teknik pembedahan yang lebih modern dan cepat. Teknik pembedahan tersebut dikenal dengan nama laparoskopi.
Laparoskopi adalah jenis prosedur bedah yang dilakukan ahli bedah tanpa harus membuat sayatan yang besar di kulit untuk mengakses bagian dalam perut dan panggul. Prosedur ini dikenal pula dengan nama invasif minimal.
Table of Contents
Prosedur Pelaksanaan laparoskopi

Prosedur laparoskopi menggunakan sebuah alat yang dinamakan laparoskop. Alat yang bentukya seperti tabung kecil yang dilengkapi dengan cahaya dan kamera. Fungsinya adalah untuk menyampaikan gambar bagian dalam perut atau panggul ke monitor yang diletakkan di luar.
Belakangan ini teknik bedah ini lebih banyak dipilih karena memiliki beberapa keuntungan. Diantaranya adalah waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan relatif lebih cepat, mengurangi rasa sakit dan pendarahan pasca operasi serta mencegah adanya jaringan parut akibat bekas operasi.
Sebelum melakukan tindakan laparoskopi harus dilakuka persiapan antara lain pasien harus mengosongkan kandung kemih, pengambilan darah sebagai sampel dan beberapa pemeriksaan lain seperti foto rontgen atau EKG.
Persiapan lainnya adalah pasien harus dipangkas bulu kemaluannya, membersihkan bagian perut dengan larutan antiseptik khusus, memasang alat bantu pernafasan, pemasangan kateter dan lain sebagainya.
Adapun langkah tindakannya adalah dokter bedah akan membuat sayatan kecil dengan ukuran sekitar 5-10 mm di dinding perut agar laroskop bisa masuk. Biasanya sayatan yang dibuat akan lebih dari satu untuk memasukkan alat lainnya.
Dokter akan menggunakan alat laparoskop dan alat medis lainnya untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi, mengambil sampel atau mengambil tumor yang ada di dalam perut. Setelah tidakan operasi selesai, alat laparoskop akan dikeluarkan dan gas yang sebelumnya dipompa sebelum alat masuk pun dikeluarkan. Sayatan yang dibuat juga akan ditutup.
Pasca Laparoskopi
Setelah tindakan pembedahan dilakukan, pasien akan menjalani masa pemulihan yang cukup singkat antara 2 hingga 4 jam saja di ruang rawat. Selama masa tersebut, dokter akan memeriksa tekanan darah, kadar oksigen dan irama jantung pasien.
Apabila selama masa tersebut kondisi pasien aman dan stabil, maka dokter akan mengijinkan pasien untuk pulang dan beraktivitas seperti biasanya. Agar proses penyembuhan dan pemulihan bisa cepat, maka pasien harus menghindari aktivitas berat selama beberapa hari.
Indikasi Laparoskopi
Walaupun dianggap sebagai teknik yang lebih modern dan cepat, saat akan melakukannya dokter tentu memiliki pertimbangan tersendiri. Jadi, tidak serta merta semua prosedur bedah menggunakan teknik ini. Biasanya dokter akan mempertimbangkan tindakan laparoskopi dengan tujuan diantaranya;
- Pengobatan atau mengatasi pertumbuhan tumor di dalam perut
- Pengambilan sampel jaringan yang digunakan untuk pemeriksaan biopsi
- Mengobati endometriosis
- Memeriksa jika kemungkinan adanya kista
- Mengeluarkan organ tubuh yang bermasalah misalnya limpa, rahim, ovarium atau usus buntu
Efek Samping Laparoskopi
Walaupun dinilai minim sayatan dan lebih canggih, nyatanya laparoskopi juga memiliki beberapa efek samping yang harus diwaspadai. Menurut catatan sekitar 1-2 persen pasien yang menjalani laparoskopi mengalami komplikasi ringan seperti mual, muntah, infeksi dan memar.
Efek samping lain yang dirasakan adalah;
- Organ seperti usus atau kandung kemih berpotensi mengalami kerusakan
- Kerusakan pembuluh nadi besar
- Reaksi alergi
- Penggumpalan di dalam pembuluh darah
Kecanggihan dunia kedokteran saat ini dengan hadirnya laparoskopi memang telah banyak membantu para pasien. Akan tetapi, semudah dan secepat apapun hasil dari tindakan bedah tersebut tetap saja pasien tidak boleh lengah dengan efek samping yang dihasilkan. Sehingga sebelum memutuskan melakukan laproskopi harus benar-benar berkonsultasi dengan dokter spesialis untuk melakukan tindakan ini.