” Dunia itu seluas langkah kaki ” pasti kita akrab dengan kalimat ini, atau paling tidak pernah mendengarnya.
Saya sepaham dengan itu, itu sebabnya saya selalu suka jalan kaki, dengan begitu saya banyak melihat, berpikir lalu mengerti. Dan bagi saya melangkah itu tidak harus jauh menyebrang pulau, ya boleh saja punya mimpi menikmati malam romantis di Paris, masih menurut saya. Melangkahlah semampu kita, sejauh yang kita mampu saat ini.
Perjalanan kali ini tidak terlalu jauh, masih di seputaran Bandung saja. Wisata alam Lembang tepatnya, tempat yang di kenal macet di akhir pekan karena banyak dari kita berburu tempat hiburan berupa pemandangan, alam selalu jadi tempat terbaik untuk melepas penat bukan ? Maka saya beruntung sabtu malam akan saya habiskan di sana. Di alam Lembang yang sejuk, beruntungnya lagi saya bersama teman-teman.
The Lodge Maribaya
Berangkat di sabtu yang cerah memacu sepeda motor bersama teman, blogger yang suka jalan-jalan juga teh Nchie namanya. Perjalanan panjang yang menyenangkan menembus hiruk pikuk kemacetan jalanan Bandung, mengambil jalan melalui Dago Giri, jalanan yang menanjak, menurun dan menukik, sesekali kami berhenti untuk sekedar selfie *ups hehhe
The Lodge Maribaya ini memiliki luas kurang lebih 2 hektar menjadi pilihan liburan di Bandung yang lagi ngehits, melihat pohon pinus berbaris, di sini lah kita memanjakan mata dengan pemandangan gunung tepat di depan kepala. Tidak hanya itu, banyak spot instagramable yang bisa di coba, dari sky tree, mountain swing hingga zip bike.
Soal makanan, barista nya menyajikan kopi nikmat, ada pula beberapa kedai tradisional menjual serabi hingga mie kocok. Yang tak boleh di lewatkan justru cilok yang di jual di area parkiran depan sebelum pintu masuk.
Datang weekend ke sini otomatis harus menyediakan stok sabar yang banyak, pengunjungnya mencapai 3000 orang tiap weekend, semuanya berburu haus akan pemandangan alam. Hal yang aneh memang, di satu sisi penebangan di lakukan, di satu sisi kita haus pemandangan alam.
Saya dan 3 orang teman tidak ikut mengantri naik wahana, karena bagi campers esok hari kami punya banyak waktu untuk naik semuanya, kami menikmati sore dengan secangkir bajigur di villa kayu, tempat VIP bagi para campers. Berada di atas hiruk pikuk kegiatan, kami di sini bebas berbincang ( dan berfoto tentu saja )
Dari kejauhan, saya melihat bentuk oranye berjajar. Bentuknya lebih mirip bawang bombay versi raksasa bagi saya, ini kali pertama saya kesini, sebelumnya saya hanya melihatnya di instagram mereka @thelodgemaribaya
Malam ini di sanalah kami akan tidur, berempat, uyel-uyelan di sejuknya udara Lembang.
Idealnya ( katanya ) untuk berdua, tapi saya rasa dengan tubuh kami yang langsing ( plak ) ga masalah berempat, di dalam tenda terdapat colokan listrik, dan lampu yang tepat berada di ujung atas tenda. Tenda ini cukup hangat menurut saya, di sediakan 2 bantal, 2 sleeping bag dan 2 selimut. We share it, 2 dari kami memakai selimut, 2 lagi memakai sleeping bag.
Malamnya, kami menikmati sajian makan malam di Dapur Hawu dengan perapian yang menyala, dengan hiburan berupa tari Jaipong, penarinya adalah warga sekitar yang memang berbakat menari. Ahh, sudah lama sekali saya ga nari *eh maksudnya udah lama ga nonton tari wkwkwk
Tapi serius, penarinya jago dan asik. Tak segan mengajak kita ikut serta bersama mereka. Malam yang seru !
Saat kembali ke tenda bawang, kami mengamankan sepatu dan sandal gunung. Besok kami akan trekking 4 km, tidak akan seru memakai sepatu basah
Oya, banyak yang bilang di sini termasuk glamping, bukan loh. Di sini itu comping ( apa pulak ini ) maksudnya di sini itu tempat camping yang comfortable, cocok untuk yang mau merasakan campers pemula atau yang ingin mengajarkan camping ke anak, kenapa bukan glamping ? Karena kamar mandi masih di area luar, ada 6 kamar mandi yang di sediakan dengan fasilitas air hangat tentunya.
Nah kalau tempat yang glamping, kamar mandinya biasanya di dalam ( tidurnya di luar *looogh ahha ) engga atuh ! Serius… Tempat yang di gadang glamping adalah tempat camping dengan fasilitas kamar mandi di dalam, namanya juga glamour
Menyapa Alam, Dari Sky Tree Hingga Trekking 4 KM
Bangun dengan aroma gunung, ahh udara bersih di mana-mana. Tempat yang masih sepi, kami berempat berdiri menyapa alam, menikmati pemandangan, dengan hati penuh syukur. Tuhan maha baik.
Sarapan di dapur hawu, nasi goreng dengan telur dadar di atasnya, masih dengan suasana pegunungan di depan mata, meski nasi goreng ini menggoda untuk nambah kami harus tahan, perjalanan masih panjang. Kekenyangan saat hendak trekking bukan ide yang bagus
Sebelum trekking mari coba naik wahana yang kemarin hanya bisa kami nikmati dari kejauhan, naik sky tree dan mountain swing, saya sih sibuk motretin temen-temen kesayangan. Oya, agak ngeri – ngeri sedap naik mountain swing, kita akan naik ayunan lalu di putar berada di tengah ketinggian. Semuanya instagramable :D
Ayo Trekking !
Suka banget jalan kaki di alam bebas bareng teman-teman, saya jadi ingat waktu trekking di Kebumen bareng teman-teman dari PSDI, baca di sini ceritanya : 7 Wisata Adventure di Kebumen Yang Harus Kamu Tau
Bersama semua yang menginap di The Lodge, kami turun dan mulai perjalanan. Menyusuri jalan setapak menuruni bukit, jalan setapak dengan deretan pohon pinus yang indah.
” Pohon pinus ini saya tanam bersama suami 12 tahun yang lalu, berangkat dari kecintaan saya pada alam. Saya membeli kawasan ini dan menanaminya. Pada awalnya saya hanya ingin menjadikan kawasan ini untuk camping saja, tidak menyangka bahwa antusias pengunjung meledak jauh lebih dari harapan. Saya akan terus menanam pohon dan berharap kawasan ini menjadi eco village. Karena jika tidak begitu, 10 – 15 tahun lagi anak kita akan melihat apa? “ kata bu Heni saat berbincang sore dengan kami di bale – bale vila kayu.
Menatap tingginya pohon-pohon pinus, saya ga bisa bayangin kecintaan bu Heni pada alam sampai akhirnya bisa menanam pohon segini banyak. Jalan santai saat trekking ini melewati 2 sungai dengan jembatan kayu, kami sesekali berhenti menghela nafas sambil foto ( eh ) wkwkwk
Benar-benar jalan setapak, perjalanan menuruni bukit kecil lalu menanjak bukit kecil, 3/4 perjalanan saat nafas mulai habis kami berempat memutuskan untuk berhenti sejenak, lalu melanjutkan perjalanan menaiki medan yang kurang bersahabat karena hujan semalam.
Saya tau kami hampir sampai saat mendengar sayup-sayup suara menyemangati dari kejauhan, dan benar saja kami sampai dari sisi ujung The Lodge Maribaya yang lain, langsung menghadap pada wahana Zip Bike, bersepeda di udara. Saya memutuskan tidak ikut dan memilih mengambil foto saja.
Mencoba Zip Bike ini sudah pasti lebih menantang dari naik ayunan tadi pagi, but it’s worth to try hehe
Pastikan saja kita baik-baik sama sama si bapak petugasnya, karena kalau tidak dia akan iseng menggoyang-goyang saat kita tengah di atas wahana. It’s save, si bapak hanya mencoba membawa kengerian ke level yang lebih tinggi hihi. Zip bike di rancang di atas batang/tali besi, kita akan mengayuh sepeda ke tengah wahana. Lagi – lagi untuk foto yang bagus, pastikan wajah kita cukup enjoy menikmati sepeda yang satu ini, lepas tangan kanan dan kiri masih aman dilakukan bagi yang berani, ketika sudah maka petugas akan menarik mundur sepeda kembali.
Menyapa alam tidak pernah tidak menyenangkan, langkah kaki kami yang berat karena tanah yang menempel di bagian bawah sepatu terbayar dengan hati penuh suka cita, terima kasih The Lodge Maribaya tunggu kami kembali ke sana.
The Lodge Maribaya
Jl. Maribaya Timur Km. 6 Kampung, Kosambi, Cibodas, Lembang, Kabupaten Bandung Barat
Telp: (022) 2536110
Facebook : http://facebook.com/thelodgemaribaya
Ig : @thelodgemaribaya
Memacu langkah sejauh yang saya bisa, menemukan tempat baru untuk dijajal, menemukan teman baru untuk di kenal all things I want to try
Dunia itu seluas langkah kaki, jelajahilah dan jangan pernah takut melangkah.
Hanya dengan itu kita bisa mengerti kehidupan dan menyatu dengannya.
– Soe Hok Gie –
Aku mah pengen lihat proses gimana manjatnya bisa sampe atas
Biasa sih suka iseng itu petugas kalo liat orang tegang malah sengaja di goyang2… Sebel
Aku pengen lihat proses naik ke atasnya itu gimana, pake tangga apa manjat apa ditarik pake tali
Pake tangga raisa, abis itu kita di taliin. Bisi jatoh :D
Whuahahaha..emang asek uyel2an tuh anget2 gimana ituh. Namanya juga camping asek yaa.
Wangi aroma udara di sana masih berasa eung , ntar ke sana lagi yaa
Serunyaa. Kapan2 pengen mampir ke sana ah :)
Serunyaaaa itu mountain swing! Aku belum pernah ke The Lodge. One day kalo ke Bandung wajib kesana nih ;).
Aku suka baca tulisannya… Aku suka dengan alamnya di The Lodge Maribaya… Jadi pengen ke sana lagi… Camping bareng, trekking, & menantang nyali dii ketinggian :D.
Penasaran naik sepeda di atas ketinggian itu bgmn rasanya hehe
Yuk ke sana lagi. Nnaik Zip bike, Yaaaas hehehe
ihhh yg sepeda itu yg aku pengeeeeen :D.. ngeliatnya aj udh bikin adrenalin ke pumping ;D Sky tree di maribaya ini jauh lbh bgs sih kalo mnrtku dibanding yg kalibiru jogja :).. soalnya lbh kliatan tinggi ;)
Suka banget sama tulisannya Mbak Yasintha apalagi kalo soal bandung
pasti seru banget camping di tenda bawangnya, wahananya juga keren2 ya Mbak