Keponih.com – Lansia, sebagai kelompok usia yang layak mendapat penghargaan dan perhatian khusus, seringkali dihadapkan pada tantangan besar dalam menjaga kesehatan mereka. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh lansia adalah kebiasaan merokok. Kebiasaan ini sering kali dianggap remeh namun memiliki dampak kesehatan yang serius.
Meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya merokok, terkadang fakta ini terlupakan. Lalu, apa sebenarnya dampak rokok ini pada lansia dan bagaimana tindakan pencegahannya?
Table of Contents
Inilah Dampak Rokok Terhadap Kesehatan Lansia
Masyarakat global semakin menyadari bahwa rokok memiliki dampak negatif yang serius terhadap kesehatan. Namun, seringkali, perhatian terhadap dampak merokok terfokus pada generasi muda. Kenyataannya lansia, juga rentan terhadap dampak negatif dari kebiasaan merokok. Mari ketahui bersama apa saja dampak rokok terhadap lansia dan mengapa penting untuk menghindari atau berhenti merokok pada usia lanjut.
1. Penyakit Paru-paru
Merokok merupakan faktor risiko utama dalam pengembangan penyakit paru-paru, termasuk penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan kanker paru-paru. Lansia yang merokok memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit pernapasan kronis, yang dapat memengaruhi kualitas hidup mereka secara signifikan.
Tambah lagi, gejala seperti sesak napas, batuk kronis, dan produksi lendir yang berlebihan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari lansia.
2. Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Rokok juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah pembuluh darah. Lansia yang merokok lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi, aterosklerosis (penumpukan plak dalam arteri), dan peningkatan risiko serangan jantung atau stroke. Dampaknya bisa fatal, dan seringkali memerlukan perawatan medis yang intensif.
3. Penurunan Fungsi Kognitif
Dilaporkan bahwa perokok berisiko mengalami penurunan fungsi kognitif lebih cepat daripada non-perokok. Ini dapat mengakibatkan masalah seperti penyakit Alzheimer dan demensia. Bagi lansia, yang mungkin telah mengalami penurunan kognitif alamiah sebagai bagian dari proses penuaan, merokok hanya akan mempercepat penurunan ini.
4. Gangguan Pencernaan
Rokok juga berdampak negatif pada sistem pencernaan. Lansia yang merokok dapat mengalami masalah pencernaan seperti refluks asam, gangguan lambung, dan risiko meningkat untuk kanker mulut, tenggorokan, dan esofagus. Kanker ini dapat menjadi penyakit yang sangat berbahaya dan sulit diobati.
5. Penurunan Kualitas Hidup
Selain dampak fisik, merokok juga berdampak pada kualitas hidup lansia. Mereka yang merokok mungkin mengalami peningkatan isolasi sosial karena adanya stigma terhadap perokok. Selain itu, biaya merokok yang tinggi juga dapat memberikan beban finansial yang berat pada lansia, yang seringkali hidup dengan pendapatan terbatas.
Baca juga : Tips Menjaga Kesehatan Lansia
Pentingnya Berhenti Merokok
Meskipun seringkali sulit berhenti merokok, khususnya bagi yang telah merokok seumur hidup, penting untuk menyadari manfaat kesehatan yang diperoleh ketika berhenti. Lansia yang berhenti merokok dapat mengalami peningkatan kualitas hidup, penurunan risiko penyakit serius, peningkatan fungsi fisik dan kognitif.
Cara Mencegah, Membantu Lansia Menghindari dan Berhenti Merokok
Dampak rokok terhadap kesehatan lansia adalah masalah serius yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, perlu upaya untuk mencegah atau berhenti merokok pada usia lanjut. Mengingat ini sangat penting untuk menjaga kesehatan lansia dan memberikan mereka peluang untuk menikmati masa tua dengan kualitas hidup yang lebih baik. Langkah-langkah pencegahan untuk membantu lansia menghindari atau berhenti merokok melibatkan pendekatan yang melibatkan beberapa faktor. Misalnya seperti dukungan medis, psikologis, dan sosial.
Nah, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah dan membantu lansia agar terhindar dari rokok, yaitu:
1. Konsultasikan dengan Tenaga Kesehatan
Lansia yang ingin berhenti merokok sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga kesehatan, seperti dokter atau ahli kesehatan yang kompeten. Mereka dapat memberikan informasi tentang program berhenti merokok yang efektif dan mempersonalisasi rencana berhenti merokok sesuai dengan kebutuhan individu.
2. Gunakan Terapi Pengganti Nikotin (NRT)
Terapi pengganti nikotin (seperti permen karet nikotin, plester nikotin, atau inhaler) dapat membantu mengurangi keinginan merokok dan gejala penarikan nikotin. Tenaga kesehatan dapat memberikan panduan tentang penggunaan NRT yang aman dan efektif.
3. Terapi Perilaku dan Konseling
Merupakan satu alat penting dalam membantu lansia berhenti merokok. Ini dapat membantu mengidentifikasi pemicu merokok, mengembangkan strategi untuk mengatasi godaan, dan memberikan dukungan psikologis selama proses berhenti merokok.
4. Dukungan Sosial
Selanjutnya, dukungan dari keluarga, teman, juga dapat memberikan motivasi dan rasa keterhubungan yang penting. Melibatkan orang-orang terdekat dalam upaya berhenti merokok mampu membuat perubahan lebih mudah dan bermanfaat.
5. Ubah Gaya Hidup Sehat
Mendorong lansia untuk mengadopsi gaya hidup sehat dapat membantu dalam proses berhenti merokok. Termasuk dalam hal ini adalah makan seimbang, berolahraga secara teratur, dan menjaga rutinitas tidur yang baik. Dengan adanya gaya hidup sehat ini, lansia akan mampu mengatasi stres dan mengurangi keinginan merokok.
Penting untuk diingat bahwa berhenti merokok adalah proses yang mungkin memerlukan waktu dan usaha. Oleh karenanya, lansia harus bersabar dengan dirinya sendiri dan tidak ragu untuk mencari dukungan dan bantuan yang mereka butuhkan. Dengan dukungan yang tepat dan komitmen yang kuat, berhenti merokok pada usia lanjut dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan dan meningkatkan kualitas hidup lansia.
Kabar gembiranya, kini telah hadir layanan Senior Living yang berada di RSU Bhakti Husada di bawah PT Rolas Nusantara Medika, layanan ini berfokus pada perawatan untuk lansia dengan suasana sejuk nuansa resort. Simak langsugn deh di video ini :
Coorporate Communication
PT Rolas Nusantara Medika