Keponih.com – Penggunaan internet dan teknologi digital yang semakin merata diberbagi bidang kehidupan menjadi tantangan tersendiri bagi dunia perbankan untuk mengikuti kecepatan perubahan termasuk Bank Rakyat Indonesia (BRI). Sebagai upaya dalam rangka era industry berbasic IT, dengan adanya digitalisasi perbankan BRIAPI merupakan bagian dari upaya, inovasi dan memberikan pelayanan terbaik kepada para nasabah. Terlebih lagi dengan adanya pandemic Covid-19 yang merubah pola kebiasaan di semua aspek bidang kehidupan menjadi new normal.
Digitalisasi Perbankan
Perkembangan digitalisasi system keuangan yang mengalami percepatan perubahan dan semakin berkembang mendorong BRI untuk terus berinovasi dan bertfransformasi menjadi digital. Hal ini didukung pula oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mendorong lembaga keuangan untuk meningkatkan pelayanan digital.
Salah satu sector yang bersinggungan dengan perbankan adalah bidang industry. Hal ini karena pembelian bahan baku untuk proses produksi hingga pembayaran gaji pegawai/ karyawan sudah melalui system digitalisasi perbankan.
Namun masih banyak sebagian masyarakat yang ragu menggunakan teknologi digital untuk keperluan transaksi keuangan, seperti misalnya: belanja online menggunakan pembayaran digital, transfer uang, pembayaran BPJS, pembayaran ansuran pinjaman dsb.
Keraguan-keraguan tersebut disebabkan karena masih banyak masyarakat yang takut dengan keamanan data nasabah. Apalagi sudah bukan rahasia lagi, kejahatan cyber bermunculan dengan berbagai cara dan modus.
Otoritas Jasa Keuangan memiliki delapan prinsip perlindungan terhadap konsumen yang harus diperhatikan oleh lembaga perbankan, yaitu:
- Berorientasi kepada kepentingan konsumen
- Tranparansi produk dan jasa keuangan,
- Perlindungan asset dan data nasabah,
- Standar etika professional,
- Menghindari konflik kepentingan,
- Menyediakan saluran atau wadah pengaduan konsumen,
- Penegakkan peraturan,
- Edukasi dan keadilan social.
Mengenai hal tersebut, perbankan harus benar-benar memberikan keamanan data sehingga nasabah, baik konsumen perorangan maupun korporasi merasa nyaman dan aman saat bertransaksi.
Kekuatan Digitalisasi Perbankan BRIAPI
Bank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan fasilitas channel digital yang memberikan layanan BRIAPI kepada para nasabahnya hanya dengan menggunakan satu platform. Berbagai layanan diantaranya, seperti: transfer dana, direct debit, BRIVA, informasi saldo, informasi mutasi hingga informasi valas.
Digitalisasi perbankan BRIAPI tidak hanya dilakukan di internal banknya saja, namun juga memfasilitasi partner ketiga dengan menggunakan layanan Application Programming Interface atau API.
API adalah perangkat lunak yang fungsinya untuk menghubungkan satu aplikasi dengan apliasi lain. Dengan adanya API, aplikasi yang awalnya tidak terhubung jadi bisa terkoneksi dan terintegrasi, sehingga pengguna dapat mengkomunikasikan fitur-fitur yang disediakan di keduanya.
Jika dianalogikan, API adalah sebuah jembatan yang menghubungkan dua daratan yang terpisah. Penggunaan API memungkinkan suatu aplikasi dapat mengakses data, layanan, fitur dan system operasi.
BRIAPI sudah mengikuti standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Langkah kongkrit tersebut dapat dibuktikan dengan adanya sertifkasi keamanan standar internasional, yaitu: yaitu: ISO 27001 dan Payment Application Data Security Standard (PADSS). ISO 27001 merupakan standar keamanan internasional pada siste manajemen keamanan informasi pada suatu produk, atau dikenal dengan ISMS (information Security Management Systems).
Sedangkan PADSS adalah sertifikat yang dikeluarkan oleh PCI Security Standard Council di AS. PADSS dan BRI merupakan bank pertama di Asia Tenggara yang mendapatkan sertifikat tersebut.
ISO27001 dan PADSS merupakan bukti bahwa digitalisasi perbankan BRIAPI memberikan jaminan keamanan data sehingga Anda tidak perlu takut dan ragu lagi melakukan transaksi digital atau mengintegrasikan bisnis Anda dengan berbagai layanan yang tersedia.
So, tak risau lagi mengenai keamanan data kan dengan BRIAPI!.
