Post Holiday Blues: Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Keponih.com – Musim libur lebaran memang menyenangkan. Anda dapat berkumpul dengan keluarga tersayang dan bersilaturahmi dengan kerabat. Libur panjang juga sebagai momen me-recharge energi setelah bekerja. Namun, jika Anda merasa sedih karena harus kembali beraktivitas setelah liburan usai, bisa jadi Anda terkena post holiday blues.

Table of Contents

Definisi dan Penyebab Post Holiday Blues

Post holiday blues adalah sindrom yang mengacu pada perasaan jangka pendek yang dialami seseorang pasca liburan. Anda mungkin merasa sedih, sepi, lelah, kecewa, lesu, hingga takut menghadapi hari-hari yang akan datang.

Nicole Hollingshead, PhD, seorang psikolog dan asisten profesor klinis Kedokteran Keluarga dan Komunitas di The Ohio State University Wexner Medical Center mengatakan, banyak orang merasa tersesat, hampa, dan mengalami tekanan mental setelah libur panjang berakhir.

Secara umum, post holiday blues disebabkan oleh beberapa faktor seperti berikut ini.
1. Financial Stress
Saat liburan kamu mengeluarkan banyak uang untuk berbagai kebutuhan seperti tiket pesawat, menginap di hotel, makanan selama liburan, aktivitas liburan, hingga membeli oleh-oleh. Tak heran jika setelah liburan usai, Anda justru merasa stres dan tertekan, hingga mengalami gangguan kecemasan.
2. Merasa Kehilangan
Pada waktu libur lebaran Anda berkumpul dengan keluarga dan orang-orang tersayang. Hal yang sangat wajar jika Anda masih merindukan keluarga sehingga timbul perasaan kesepian dan kehilangan ketika liburan telah usai.
3. Seasonal Affective Disorder (SAD)
Perubahan pola dan aktivitas keseharian dapat menyebabkan holiday stress. Jika selama liburan Anda bisa bangun lebih siang dan bersantai di pagi hari, kini Anda harus kembali menghadapi rutinitas kerja yang tampak melelahkan.
4. Kesehatan Mental
Orang dengan gangguan kesehatan mental mendapat dampak post holiday blues lebih besar lagi. Anda mungkin merasa dalam kondisi buruk saat memulai liburan dan bahkan lebih buruk saat liburan usai. Jika hal tersebut terjadi, sebaiknya segera berkonsultasi dengan psikolog klinis atau psikiater untuk mendapatkan penanganan yang lebih profesional.

Gejala Post Holiday Blues

Gejala yang muncul pada sindrom post holiday blues tidak berbeda jauh dari gangguan kecemasan atau depresi secara klinis. Beberapa gejala tersebut di antaranya adalah:
● Merasa cemas
● Lesu, lelah, dan tidak bergairah
● Suasana hati buruk
● Mudah tersinggung dan cepat marah
● Stres
● Insomnia
● Cemas akan kondisi keuangan
● Sulit berkonsentrasi
● Sedih yang berkelanjutan

Cara Mengatasi Post Holiday Blues

mengatasi post holiday blues

Post holiday blues dapat mengganggu aktivitas keseharian Anda. Sangat penting untuk segera mengatasinya agar tidak berlarut-larut. Berikut ini beberapa cara yang dapat Anda terapkan untuk mengatasi sindrom tersebut.

1. Tidur yang Cukup
Selama liburan mungkin Anda tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup dan lebih banyak melakukan aktivitas di tempat liburan. Saat kembali ke rumah, usahakan tidur dalam waktu yang cukup untuk mendapatkan energi kembali. Tidur juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan mental dan mencegah gangguan kesehatan lain seperti diabetes, tekanan darah tinggi, stroke, obesitas, dan tekanan mental.
2. Konsumsi Makanan yang Sehat
Stres dan depresi dapat menyebabkan orang sembarangan memilih makanan. Mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula justru dapat meningkatkan stres dan gangguan kecemasan. Biasakan menjaga pola makan dan konsumsi makanan sehat setiap hari, baik selama liburan atau setelahnya. Masukkan sayuran segar dan buah-buahan dalam menu harian untuk menjaga kesehatan tubuh dan mental Anda.
3. Lakukan Olahraga Ringan
Perasaan sedih dan cemas pasca liburan tidak untuk dibiarkan dengan duduk diam dan melamun. Segera gerakkan tubuh Anda dan lakukan olahraga ringan seperti jalan pagi atau jogging. Olah tubuh dapat membakar kalori, menghasilkan keringat, serta memroduksi endorfin, yakni hormon yang berkaitan dengan perasaan senang. Lakukan olahraga ringan setiap pagi atau tiga kali seminggu sehingga kamu merasakan perubahan pada suasana hati dan kebugaran tubuh.
4. Buat To-do List
Banyak orang mengalami post holiday blues akibat tidak memiliki tujuan aktivitas yang spesifik pasca liburan. Untuk mengatasinya, Anda dapat membuat daftar kegiatan atau to-do list dan merencanakan aktivitas untuk mempertahankan kegembiraan setelah liburan usai.
Alihkan kecemasan dan perasaan sedih dengan fokus membuat rencana kegiatan yang menyenangkan, misalnya melakukan hobi atau hal yang baru. Anda juga harus mewujudkan rencana tersebut dan melakukannya selama beberapa bulan ke depan untuk mengubah suasana hati menjadi lebih bersemangat.
5. Konsultasi dengan Ahli Profesional
Jika gejala post holiday blues semakin parah, sebaiknya Anda segera meminta bantuan profesional. Psikolog atau psikiater dapat membantu Anda dan memberi solusi tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Jangan biarkan sindrom berlanjut tanpa penanganan yang tepat, sehingga mengganggu kehidupan dan aktivitas Anda dalam jangka waktu panjang.

Liburan seharusnya menjadi momen untuk me-recharge energi dan membuat Anda lebih bersemangat. Jika terjadi gejala post holiday blues, segera atasi dengan menerapkan beberapa tips di atas supaya Anda dapat kembali produktif. Jika teman-teman masih merasakan gejala post holiday sindrom berkelanjutan, ada baiknya mengkonsultasikannya ke Psikolog atau Dokter Spesialis Kejiwaan, teman-teman di daerah Glenmore, Kabupaten Banyuwangi bisa mengunjungi RS Bhakti Husada Krikilan, sedangkan yang berada di kawasan Kaliwates (Jember) bisa mengunjungi RSU Kaliwates, keduanya adalah unit usaha milik Rolas Medika yang memiliki jajaran ahli kesehatan dan fasilitas kesehatan yang lengkap.

Coorporate Communication
PT Rolas Nusantara Medika 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *