Polemik Kental Manis atau mungkin lebih familiar di telinga jika kita sebut dengan istilah “Susu” kental manis, dimana masih banyak produk ini diberikan sebagai pengganti susu formula ataupun pengganti air susu ibu pada bayi, balita dan anak-anak karena harganya yang lebih murah dibandingkan susu formula dan ketersediaannya yang ada hampir di mana saja mulai dari supermarket besar hingga ke warung kecil.
Produk kental manis ini jika dilihat lebih dalam ternyata terdapat 2 produk yang benar-benar berbeda yang ada di pasaran. Kental Manis yang dibuat dengan bahan Susu, serta Krimer Kental Manis yang merupakan krimer nabati.
Table of Contents
“Susu” Kental Manis
Menurut dr. Yenni Zuhairini, Sp.GK., M.Gizi., yang merupakan seorang dokter spesialis gizi klinik dari RSU Hermina Arcamanik Bandung, pada sekitar 1835 untuk memudahkan transportasi produk susu agar awet dan dapat dibawa ke tempat yang jauh tanpa basi, dibuatlah proses evaporasi untuk menguapkan kandungan air dalam susu lalu ditambahkan gula dalam produk tersebut agar susu menjadi awet dan dapat didistribusikan ke lokasi yang jauh. Hal ini berarti dalam “susu” kental manis (SKM) sudah berubah komposisinya dari susu menjadi gula yang diberi susu karena ternyata kandungan gula yang terdapat dalam SKM dapat mencapai lebih dari 40%.
Jika dirinci, menurut dr. Yenni, Kental Manis yang berbahan dasar susu dapat mencapai hingga 5% Laktosa, 4% protein dan 4% lemak. Sehingga jika dianggap SKM mengandung susu adalah betul, tetapi berdasarkan kandungan gizi dan komposisinya, SKM ini tidak dapat memberi manfaat dan asupan nutrisi seperti susu.
Gula rasa susu? Pemanis dan perasa untuk berbagai hidangan.
Gula rasa susu, atau tepatnya, pemanis yang juga sebagai perasa susu adalah lebih tepat dalam mendeskripsikan produk kental manis ini.
Kental manis mampu menjadi pelengkap sempurna dalam menjadi bahan pelengkap, topping dan campuran hidangan makanan dan minuman seperti martabak manis, teh tarik, roti bakar, berbagai makanan penutup dan berbagai jenis minuman yang memerlukan pemanis dengan rasa susu.
Kental Manis untuk bayi, balita, dan anak-anak?
Tidak seperti susu formula yang memang diciptakan secara khusus dengan kandungan dan komposisi yang disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi, balita, dan anak-anak, Kental manis yang mayoritas komposisinya adalah gula justru dapat memberi dampak yang kurang baik bagi kesehatan jangka pendek maupun panjang.
Jangka pendek, dapat terjadi “Sugar Rush” yang berarti kondisi dimana tubuh mendapat energi berlebih sehingga dapat menyebabkan hiperaktif akibat dari melonjaknya kadar gula dalam darah. Jika dikonsumsi rutin sebagai pengganti asupan susu, kental manis bahkan dapat meningkatkan resiko berbagai penyakit seperti diabetes, pankreas, dan sebagainya.
Dokter Yenni juga menyampaikan bahwa kental manis memiliki kandungan gizi yang berbeda dengan susu, selain karena kandungan gula yang tinggi, kandungan nutrisi yang terdapat dalam kental manis juga sedikit bila dibandingkan dengan susu.
Label Susu?
Pemerintah melalui BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) telah mengeluarkan aturan yang mengatur mengenai kental manis ini melalui edaran bernomor HK.06.5.51.511.05.18.2000 tahun 2018 tentang ‘Label dan Iklan pada Produk Susu Kental dan Analognya (Kategori Pangan 01.3)’ dengan fokus utama melindungi konsumen terutama anak-anak dari informasi yang tidak benar dan menyesatkan.
Dalam surat edaran tersebut terdapat 4 point penting yang harus dipatuhi oleh produsen kental manis:
- Dilarang menampilkan anak-anak berusia di bawah 5 tahun dalam bentuk apa pun.
- Dilarang menggunakan visualisasi bahwa produk Susu Kental dan Analognya (Kategori Pangan 01.3) disetarakan dengan produk susu lain sebagai penambah atau pelengkap zat gizi. Produk susu lain antara lain susu sapi/susu yang dipasteurisasi/susu yang disterilisasi/susu formula/susu pertumbuhan.
- Dilarang menggunakan visualisasi gambar susu cair dan/atau susu dalam gelas serta disajikan dengan cara diseduh untuk dikonsumsi sebagai minuman.
- Khusus untuk iklan, dilarang ditayangkan pada jam tayang acara anak-anak.
Dari 4 point tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa produk Kental Manis tidak cocok untuk diberikan kepada anak-anak, dan tidak dapat disetarakan dengan produk susu sebagai penambah atau pelengkap zat gizi seperti susu sapi, susu pasteurisasi, susu sterilisai, susu formula dan susu pertumbuhan, serta dalam tata cara penggunaannya untuk tidak mengkonsumsi susu kental manis dengan cara diseduh sebagai minuman.
Kental Manis tanpa Susu
Di pasaran juga terdapat produk kental manis yang diberi label Krimer Kental Manis. Dan sesuai namanya, produk krimer ini tidak dibuat dengan bahan dasar susu, serta diperuntukkan sebagai tambahan pada makanan dan minuman yang memerlukan rasa creamy dan manis seperti teh, kopi, serta berbagai cemilan dan makanan manis lainnya. Krimer kental manis ini memiliki fungsi kurang lebih sama seperti creamer nabati bubuk seperti yang sering ditambahkan pada kopi hanya saja sudah terdapat gula di dalamnya sehingga bisa mengurangi atau bahkan menghilangkan sama sekali kebutuhan akan ditambahkannya lagi gula ke dalam makanan dan minuman tersebut.
Kesimpulan
Konsumsi kental manis yang berlebihan dapat membawa dampak negatif bagi tubuh. Kandungan gula yang tinggi pada produk kental manis jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan.
Dokter Yenni juga menyampaikan bahwa untuk penderita diabetes atau obesitas sebaiknya menghentikan konsumsi kental manis.
Mengkonsumsi kental manis tentu tidak selalu menjadi hal negatif. Kita hanya perlu tau bagaimana cara menggunakan kental manis serta pola penggunaannya. Dapat disimpulkan bahwa produk kental manis merupakan produk pemanis yang memiliki rasa susu dengan nilai kandungan gizi yang tidak seperti susu.
Produk kental manis dapat dikonsumsi sebagai bahan tambahan untuk pemanis dan pemberi rasa susu pada produk makanan dan minuman, disertai pola konsumsi yang tetap memperhatikan asupan gizi dari produk susu dan produk makanan lain, serta tidak memberikan konsumsi kental manis kepada anak-anak dalam masa pertumbuhan sebagai asupan susu utama.