Siapa sih yang suka kalo internet lagi lemot, lambat, lambrettaaaaa? Pasti ga ada kan? Nah kali ini kita akan membahas tentang teknologi jaringan nirkabel, alias wireless yang berfungsi untuk menghubungkan perangkat yang kita pake, seperti laptop dan smartphone ke internet tanpa perlu menggunakan kabel. Teknologi 4G LTE adalah penyempurnaan dari teknologi jaringan nirkabel yang selama ini sudah digunakan di handphone dan smartphone yang kita gunakan. Sedikit melihat kembali ke masa lalu, dimana akses internet hanya digunakan secara eksklusif oleh perkantoran dan orang-orang tertentu, selain karena biayanya yang mahal, kecepatan yang ditawarkan pun sangat jauh lebih lambat dibandingkan apa yang kita nikmati sekarang.
Teknologi jaringan nirkabel yang digunakan di telepon seluler berawal dari AMPS (Advanced Mobile Phone System) berupa jaringan analog yang mulai diperkenalkan sekitar tahun 1983. Teknologi analog ini sudah uzur dan digantikan dengan teknologi digital dengan dikenalnya jaringan GSM & CDMA2000. Teknologi GSM yang pertama kali diperkenalkan pada 1991 ini merupakan standar teknologi berbasis digital yang pada perkenalannya memperkenalkan perkembangannya, dapat menyalurkan tidak hanya data tapi juga suara.
Teknologi GPRS adalah teknologi pertama kali yang diguakan untuk mengirim dan menerima paket data melalui jaringan seluler. GPRS, atau General Packet Radio Service dapat mengirimkan data dengan kecepatan rata-rata sekitar 35 kbps. Lalu dikembangkan EDGE, alias “Enhanced Data Rates for GSM Evolution” yang dapat mengirimkan data dengan kecepatan rata-rata 135 kbps. Kedua standart ini masih digunakan sebagai backup jika sinyal 3G dan 4G LTE kurang kuat, sehingga jika kamu menggunakan smartphone dan muncul huruf E atau G di dekat bar sinyal, menunjukkan kamu sedang terhubung ke jaringan GPRS atau EDGE yang berarti akses internet kamu, akan terasa sangat lambat.
Perkembangan teknologi lebih lanjut ini membawa kita ke era wireless broadband, 3G dan HSPA. Generasi ketiga teknologi pengiriman data ini membawa kita ke skala kecepatan megabit per detik, dengan kecepatan maksimal teoritis 3G berada di kisaran 4 Mbps, dan HSPA+ di 168 Mbps, walaupun pada kenyataannya rata-rata sekitar 20 Mbps. HSPA+ ini bisa dibilang sebagai 3,75G.
Kecepatan HSPA+ ini bisa dibilang bisa menyamai kecepatan LTE (Long-Term Evolution), dengan kecepatan teoritis maksimal sebesar 300Mbps downlink dan 75Mbps uplink, merupakan desain ulang dan penyederhanaan dari jaringan 3G dengan arsitektur yang dirancang untuk memperkecil latency dan berbasis pada all-IP.
Pada dasarnya, teknologi LTE merupakan perubahan yang digunakan untuk mengefisienkan penggunaan spektrum dan peralatan yang digunakan untuk proses pengiriman dan penerimaan paket data. Bagi penggunanya, seringkali tidak terasa perbedaan signifikan antara jaringan HSPA+ (Biasanya ditandai dengan huruf H+ di dekat tanda sinyal di smartphone) dan LTE. Jadi bagi kamu yang HPnya belum 4G, tidak perlu berkecil hati karena hingga beberapa tahun mendatang, masih belum terasa perbedaan kecepatan yang signifikan.