Kelebihan dan kekurangan menggunakan kamera DSLR untuk merekam Video

Seiring dengan banyaknya DSLR dan ditambah dengan adanya fitur Video Recording yang dimiliki hampir semua DSLR yang ada di pasaran, mulai dari kelas entry level hingga kelas professional, tentu merekam video dengan DSLR memiliki banyak keuntungan, walau terdapat beberapa kekurangannya.

Pada artikel kali ini akan dibahas point-point mengenai keuntungan dan kekurangan menggunakan kamera DSLR untuk merekam video.

Keuntungan:

  1. Ukuran sensor yang lebih besar daripada ukuran sensor camcorder / video kamera di rentang harga serupa
    • Ukuran sensor kamera DSLR umumnya ada 2,  APS-C (22.2 x 14.8 mm Canon dan 23.5-23.7 x 15.6 mm merek lain) serta setara film 35mm yang dikenal dengan  Full Frame (36 x 24 mm). Sedangkan pada kamera video dengan range harga setingkat dengan kamera DSLR (Kita ambil harga dibawah 15 juta untuk kelas semi-pro), ukuran sensor yang terdapat pada kamera video jauh lebih kecil.
    • Perbedaan ukuran sensor ini menyebabkan hasil video DSLR dapat memberikan ruang tajam yang lebih sempit, apalagi bila dipadukan dengan lensa yang memiliki bukaan besar, sehingga latar dapat dibuat lebih blur (bokeh). Meningkatkan kesan seperti film-film layar lebar alias “Cinematic Look”
    • Semakin besar ukuran sensor, semakin bagus hasil gambarnya, baik gambar bergerak /video ataupun gambar diam. Bukan masalah besar resolusinya, tetapi besar sensor secara fisik yang menentukan. Ukuran sensor yang besar juga mempengaruhi kemampuan serta kualitas pengambilan gambar di kondisi yang kurang cahaya. Seringkali, berdasarkan pengalaman, ketika mengambil video di ruangan yang sedikit cahaya, kamera video yang digunakan sudah menyerah menampilkan gambar yang gelap dan banyak noise, sedangkan video dari kamera DSLR masih memberikan hasil video yang cukup baik dengan pencahayaan dan warna yang masih bagus
  2. Dapat dengan mudah berganti lensa sesuai kebutuhan
    • Kecuali kamera video kelas professional yang harganya tentu sangat mahal, kebanyakan kamera video pada umumnya tidak dapat diganti lensanya. Walaupun kamera video umumnya memberikan rentang zoom yang luarbiasa panjang, belum ditambah digital zoom yang sebaiknya tidak usah dipakai. Kamera DSLR memiliki keuntungan tersendiri dengan pilihan lensa yang bisa digunakan. Tidak hanya lensa-lensa umum yang bisa digunakan, bahkan lensa khusus seperti lensa macro, tilt-shift, hingga lensa fish-eye bisa juga digunakan untuk membuat video yang tentu lain daripada biasanya ;D
    • Untuk pemula dengan budget yang tidak terlalu besar, coba mulai dengan menggunakan lensa 50mm f/1.8. Lensa plastik ekonomis ini sangat cocok sebagai pijakan pertama dalam belajar membuat video yang “cinematic look” menggunakan dslr dengan budget rendah. Ketersediaan bukaan hingga f/1.8 memberikan ruang tajam yang sempit, memberi efek blur pada latar belakang yang cantik, serta memungkinkan banyak cahaya masuk ke sensor sehingga sangat memudahkan untuk penggunaan di kondisi kurang cahaya.
  3. Kecil dan ringan
    • Walaupun banyak kamera video yang berukuran kecil, kamera DSLR tetap menjadi pilihan yang baik untuk digunakan di kondisi yang sering berpindah-pindah. Apalagi, dengan menggunakan kamera DSLR, sangat mudah berpindah dari mode Foto dan mode Video sehingga tidak perlu membawa kamera foto tambahan. Selain itu, keuntungan lainnya adalah kamera DSLR tidak se-mencolok kamera video apalagi yang besar, sehingga tidak lebih menarik perhatian umum

Dari sekian banyak keuntungan tersebut, tentu penggunaan video dengan kamera DSLR juga memiliki kerugian, diantaranya:

  1.  Tidak ada Viewfinder
    • Kamera video umumnya memiliki 2 LCD, satu lcd besar dan 1 lcd kecil di dalam viewfinder. Viewfinder ini bermanfaat apabila berada di kondisi cahaya terang karena seringkali layar LCD yang besar tidak terlihat jelas
  2. Kurang ergonomis
    • Pada kondisi standart, hanya kamera + Lensa, seringkali hasil video yang direkam tidak stabil alias bergoyang-goyang. Kamera DSLR yang memang didesain untuk pengambilan foto tidak memiliki pegangan yang cukup bagus untuk pengambilan video. Hal ini tentu bisa diakali dengan menggunakan tripod, atau penggunaan stabilizer dan aksesoris tambahan
  3. Tidak ada Autofocus
    • Walapun pada kamera DSLR model tertentu bisa melakukan mode autofokus, umumnya pengambilan video dengan DSLR menggunakan mode manual fokus.
  4. Kualitas audio yang sangat kurang
    • Tidak seperti kamera video yang biasanya dilengkapi mic stereo berkualitas baik, dan beberapa diantaranya sudah menyediakan mic external sepaket dengan kamera videonya, kamera DSLR memiliki mic internal yang sangat tidak bersahabat, apalagi jika orang yang ingin direkam suaranya berada cukup jauh dari kamera. Penggunaan mic external, serta mic clip-on cukup membantu untuk kondisi ini, dan tentu untuk hasil maksimal bisa menggunakan sound recorder external berkualitas baik terpisah dari kameranya
  5. Durasi klip yang tidak bisa panjang
    • Tidak seperti kamera Video yang bisa merekam sangat panjang hingga hitunga jam (120 menit untuk yang menggunakan kaset MiniDV LP, atau hingga lebih dari 4 jam non stop untuk yang menggunakan memory card), kamera DSLR umumnya memiliki durasi maksimum dibawah 20 menit setiap clipnya. Hal ini terjadi karena beberapa hal, dan seringkali karena kamera terlalu panas. Tidak perlu khawatir jika kamera terlalu panas karena hal ini tidak akan merusak kamera. Di dalam kamera sudah terdapat sensor temperature yang biasanya berada di sensor dan di processor kamera untuk terus memantau suhu kamera. Jika kamera mulai mendekati ambang batas suhu yang diijinkan pabrikannya, kamera akan otomatis mati. Selain itu, seringkali dijumpai kasus rekam video belum sampai 1 menit tiba-tiba kamera berhenti merekam, ditemani tulisan “recording has stopped” atau sejenisnya. Hal ini terjadi karena memory card yang digunakan tidak cukup cepat untuk menyimpan hasil rekaman kamera. Solusinya? Cari memory yang lebih cepat, kelas yang lebih tinggi atau gunakan merek yang lebih terpercaya. Tapi terkadang, sekedar format memory bisa memecahkan masalah ini, hahahaha..

Mari kita rangkum.

Menurut opini saya sebagai pengguna baik kamera Video dan kamera DSLR yang sering digunakan untuk video, kamera DSLR memiliki potensi dan kualitas yang jauh melebihi kamera video di rentang harga yang serupa. Kemudahan, kepraktisan serta kualitas hasil video yang dihasilkan sampai saat ini sudah mencukupi kebutuhan video yang saya perlukan. Banyak beredar kabar yang menyebutkan sering menggunakan video pada DSLR bisa membuat kamera cepat rusak, dan menurut opini saya hal ini jelas salah dan tidak teruji kebenarannya. Tapi pada akhirnya, semua kembali ke kebutuhan serta budget kita sebagai pengguna.

7 thoughts on “Kelebihan dan kekurangan menggunakan kamera DSLR untuk merekam Video

  1. kalo DSLR diconnect ke laptop lalu ditampilkan hasilnya ke projector untuk live view tanpa harus merekam, kira kira bisa tahan lama gk?? sekitar seharian gitu???

  2. kalo DSLR diconnect ke laptop lalu ditampilkan hasilnya ke projector untuk live view tanpa harus merekam, kira kira bisa tahan lama gk?? sekitar seharian gitu???

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *