High Speed Photography & Penjelasan Flash Duration

aa-700x467

Sesi foto kali ini memanfaatkan sebuah trik dalam memanipulasi cahaya untuk mendapatkan hasil foto objek air yang tampak diam.

f109032257-467x700
f108881001-467x700

Dengan memanfaatkan cara kerja kamera dimana durasi cahaya yang terekam pada sensor kamera adalah durasi cahaya yang tertangkap oleh sensor. Pada kondisi normal, durasi cahaya yang masuk ke kamera ini diatur oleh Shutter Blade yang berada persis di depan sensor kamera, dengan pengaturan yang biasa kita kenal dengan istilah Shutter Speed. Akan tetapi, untuk mendiamkan objek yang bergerak sangat cepat seperti air, terkadang settingan shutter speed sudah mentok paling cepat, tetapi belum didapat hasil yang tajam (masih terlihat motion-blur, alias objek buram karena terlihat bergerak/berbayang).

Pada kamera DSLR umunya, settingan maksimum shutter speed adalah 1/4000 s alias 0.00025 detik. Pada kamera DSLR untuk kelas yang lebih canggih, bisa diatur kecepatan shutter hingga 1/8000 s atau 0.000125 detik. akan tetapi, untuk menangkap objek yang bergerak super cepat ini seringkali dibutuhkan durasi cahaya tidak lebih dari 1/10.000 detik.

aa3-467x700

Cara mengakalinya? Flash Duration!

Bagi pengguna flash external, cara ini sangat ampuh untuk digunakan memotret high speed photography. yang diperlukan hanya beberapa item berikut ini:

    1. kamera (lebih bagus DSLR, tapi bisa dengan kamera pocket/prosumer/hp asal bisa diatur speed, iso dan aperture manual)
    2. Flash external, lebih bagus yang bisa diatur power outputnya. tidak masalah apabila tidak satu merek dengan kamera karena tidak akan dipasang di kameranya, kita trigger manual
    3. tripot (optional), untuk meletakkan kamera karena kita akan lebih banyak bekerja dengan flashnya
    4. asisten (optional), tangan cuma 2, kalo satu tangan megang flash, satunya megang kamera, terus yang netesin airnya siapa? hahahaa
    5. ruang gelap (wajib). semakin gelap semakin baik karena menghindari cahaya bocor yang menyebabkan gambar buram akibat motion blur
    6. cemilan, kopi (optional), sambil nyemil juga bisa, cuma gelap aja ga keliatan, hahahaha
    7. radio, mp3, musik segala jenis. tenang, ga mempengaruhi hasil kok, biar ga sepi aja.. ini juga optional
    8. wadah berisi air yang sudah diberi warna. paling bagus pake pewarnanya tinta printer inkjet, atau pewarna makanan juga oke. jangan pake cet tembok -______-“

AA2-700x467

Oke, cara setupnya begini:

  1. Selama proses setup ruangan tidak harus gelap, nanti ga keliatan donk
  2. Pasang kamera di atas tripot, letakkan juga wadah berisi air yang sudah diberi warna di atas meja lalu fokuskan kamera ke titik dimana kira-kira air nanti akan menetes
  3. kuncilah fokus kamera, setelah kamera fokus, pindahkan mode lensa dari autofocus ke manual focus. hal ini diperlukan karena ketika nanti ruangan digelapkan, jika kamera masih di autofocus tidak akan jepret karena lensa sibuk puter-puter cari fokus. perlu diingat posisi dan jarak kamera ke objek tidak boleh berubah setelah dikunci fokusnya, jika rubah atau ada yang digeser, fokuskan ulang
  4. tip: boleh pake liveview untuk bantu autofocus.. karena focusing dengan intip viewfinder itu sering meleset
  5. setelah itu, set kamera ke mode manual. pilih shutter speed bulb (kamera akan mengambil gambar selama shutter ditekan), kita mulai dari bukaan terbesar ( angka aperture alias angka setelah huruf F paling kecil  ) dan iso terkecil
  6. siapkan flash, pilih mode manual (jangan TTL), untuk motret air biasanya 1/32 atau 1/16 sudah cukup seimbang antara durasi dan kekuatan flashnya
  7. gelapkan ruangan
  8. test dengan menahan tombol shutter, kamera akan mulai mengambil gambar. lalu tekan tombol test/pilot/merah pada flash untuk menyalakan flash manual. setelah flash menyala, segera lepaskan shutter.
  9. hasilnya gelap? naikkan iso hingga hasil fotonya cukup memuaskan
  10. setelah ada gambarnya, kita mulai. Intinya, sambil ditetes-tetes itu airnya, sambil ditahan shutternya, pijit tombol flashnya. Pada pemotretan ini, yang menentukan saat pengambilan gambar bukanlah tombol shutter pada kamera melainkan tombol pada flash. Jadi disaat kira2 airnya pas tetesannya, nyalakan flashnya.
  11. Dicoba berulang-ulang hingga didapat hasil yang diharapkan.
  12. Apabila terlihat pada hasil foto wadah airnya tajam tetapi airnya buram, berarti kekuatan flashnya terlalu tinggi. lihat penjelasan berikutnya

f108831001-700x467

Pengaruh flash duration pada hasil foto

Tidak seperti shutter yang berupa gerakan mekanis membuka dan menutup, flash memiliki durasi menyala yang jauh lebih cepat.

aa4-700x467

Kita pahami dulu sistem cara kerja flash modern.

Pada flash modern, tenaga listrik dari batre akan disalurkan ke sebuah sirkuit elektronika yang merubahnya menjadi tegangan tinggi yang diperlukan untuk menyalakan tabung flash. Tenaga listrik ini akan disimpan ke dalam sebuah kapasitor di dalam unit flash. Kapasitor yang terisi penuh ini menyimpan tenaga listrik yang cukup untuk membuat petir edisi mini di dalam tabung flash.

Pada kondisi full power, flash akan menyala dengan durasi panjang sampai isi kapasitor tadi habis. sedangkan jika kita kecilkan power flashnya, ternyata bukan tegangan atau kuat daya listrik yang mengalir yang dikecilkan, tetapi durasinya dipersingkat.

Ada sebuah komponen di dalam flash yang disebut IGBT (insulated-gate bipolar transistor), yang berfungsi seperti gerbang. IGBT ini sangat cepat, hingga bisa membuka dan menutup dalam ribuan milidetik, jauh lebih cepat dibanding mekanisme shutter mekanik pada kamera.

Misal kita atur kekuatan flash 1/2 dari kekuatan maksimumnya, maka flash akan menyala dengan durasi 2x lebih pendek dari durasi full power. sehingga jika aslinya flash menyala selama 1/1000 detik pada full power, untuk memberikan kekuatan 1/2 flash akan menyala dengan durasi 1/2000 detik.

Berikut daftar flash duration yang diambil dari Canon 580EX II (estimasi, tidak 100% akurat yaa)

  • 1/1 power = 1/1000 second
  • 1/2 power = 1/2000
  • 1/4 power = 1/4000
  • 1/8 power = 1/9000
  • 1/16 power = 1/15000
  • 1/32 power = 1/21000
  • 1/64 power = 1/30000
  • 1/128 power = 1/35000

Sehingga, jika kita menggunakan power kecil, anggap 1/32. secara teknis kita seperti menggunakan shutter speed 1/21.000 walaupun settingan shutter kamera cukup lama, bahkan hingga hitungan detik karena cahaya yang tersedia hanya selama 1/21.000 detik.

Demikian penjelasan singkat mengenai flash duration dari saya, semoga bermanfaat :D

4 thoughts on “High Speed Photography & Penjelasan Flash Duration

  1. Kereeeen..
    Coba lagi yuk teknik ini, misalnya jatuhin buah mulai dari strawberry mungkin ya yang good looking sampai nanti durian..
    Ehehehehe.. Semangat nulis terus yaa :D

  2. Kereeeen..
    Coba lagi yuk teknik ini, misalnya jatuhin buah mulai dari strawberry mungkin ya yang good looking sampai nanti durian..
    Ehehehehe.. Semangat nulis terus yaa :D

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *