Cara Melindungi Diri dari Rabies

Keponih.com – Rabies adalah salah satu penyakit berbahaya yang bisa menyerang manusia maupun hewan. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf dan dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Penyakit ini biasnaya menyebar melalui gigitan hewan yang terinfeksi, seperti anjing, kucing, atau hewan liar lainnya.
Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk mengetahui cara melindungi diri dari risiko rabies. Yuk, cari tahu beberapa langkah penting yang bisa Anda lakukan untuk mencegah tertular penyakit rabies.

Table of Contents

Kenali Apa Itu Rabies

Rabies merupakan penyakit virus yang penularannya melalui gigitan hewan yang terinfeksi. Virus ini menyerang sistem saraf pusat dan bisa menyebabkan gejala serius seperti demam, kesulitan bernapas, halusinasi, kejang, bahkan koma. Bahkan bisa fatal apabila sudah mencapai tahap parah, karena itu pencegahan sejak dini sangatlah penting.
Di Indonesia, rabies paling sering ditularkan melalui gigitan anjing yang belum divaksinasi. Namun, hewan peliharaan lain seperti kucing, serta hewan liar seperti kelelawar atau monyet, juga bisa menjadi pembawa virus rabies. Karena itu, Anda harus selalu waspada dan menjaga interaksi dengan hewan agar tetap aman.

Vaksinasi Hewan Peliharaan

Langkah pertama untuk melindungi diri dari rabies adalah memastikan bahwa hewan peliharaan Anda, terutama anjing dan kucing, mendapatkan vaksinasi rabies secara rutin. Vaksinasi ini adalah cara paling efektif untuk mencegah hewan peliharaan terinfeksi rabies dan sekaligus melindungi Anda serta keluarga dari risiko tertular.
Jangan lupa untuk mencatat jadwal vaksinasi hewan peliharaan dan membawanya ke dokter hewan secara berkala. Hewan yang divaksinasi bukan hanya lebih aman bagi lingkungan, tapi juga lebih sehat secara keseluruhan.

Hindari Kontak dengan Hewan Liar

Hewan liar pun sering menjadi pembawa rabies tanpa menampakkan gejala yang jelas. Oleh karena itu, sebaiknya Anda tidak melakukan kontak langsung dengan hewan liar, sebab Anda tidak tahu apakah hewan tersebut sudah mendapatkan vaksinasi rabies atau belum.
Hindari memberi makan atau mendekati hewan liar seperti anjing liar, kucing liar, kelelawar, monyet, atau rakun. Jika Anda menemukan hewan liar yang tampak sakit, terluka, atau berperilaku aneh, sebaiknya segera laporkan kepada pihak berwenang setempat seperti dinas kesehatan hewan atau dinas kebersihan. Jangan coba-coba menangani sendiri, karena risiko tertular rabies sangat tinggi jika terjadi gigitan atau cakaran.

Ketahui Gejala Rabies pada Hewan

vaksin rabies untuk kucing dan anjing

Sebagai langkah pencegahan, Anda juga sebaiknya mengenali gejala rabies pada hewan, sehingga bisa menghindar sebelum terjadi gigitan. Beberapa tanda yang perlu Anda waspadai adalah hewan yang tiba-tiba menjadi agresif atau sebaliknya, menjadi sangat penakut dan lemas. Selain itu, hewan yang terinfeksi rabies biasanya juga mengeluarkan air liur berlebihan dan kesulitan bergerak atau mengendalikan otot-ototnya.
Jika kebetulan melihat hewan dengan gejala-gejala tersebut, sebaiknya jaga jarak dan segera informasikan kepada pihak berwenang. Langkah ini bisa membantu mencegah penyebaran rabies di lingkungan sekitar Anda.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Digigit Hewan?

Jika Anda digigit atau dicakar oleh hewan, terutama yang belum diketahui status vaksinasi rabiesnya, penting untuk segera mengambil tindakan darurat. Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mencuci luka dengan air mengalir dan sabun selama 10 hingga 15 menit. Ini dapat membantu mengurangi jumlah virus yang masuk ke dalam tubuh.
Setelah membersihkan luka, segera cari perawatan medis. Dokter akan menilai apakah Anda memerlukan vaksinasi rabies pasca-paparan, yang bisa membantu mencegah virus berkembang lebih lanjut. Semakin cepat Anda mendapatkan perawatan, semakin besar peluang untuk mencegah rabies berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.

Pentingnya Vaksinasi Rabies untuk Manusia

Bagi Anda yang sering beraktivitas di luar ruangan atau berada di lingkungan dengan banyak hewan liar, mungkin perlu mempertimbangkan vaksinasi rabies untuk diri sendiri sebagai langkah pencegahan tambahan. Vaksin ini biasanya direkomendasikan untuk mereka yang bekerja di bidang yang berisiko tinggi terpapar rabies, seperti dokter hewan, petugas kebersihan hewan, atau pekerja di taman nasional.

Selain untuk pencegahan, vaksinasi rabies untuk manusia juga diberikan setelah seseorang digigit oleh hewan yang dicurigai terinfeksi rabies. Vaksin ini diberikan dalam beberapa dosis untuk memastikan tubuh memiliki kekebalan yang cukup terhadap virus rabies.

Peran Masyarakat dalam Mengendalikan Rabies

Pencegahan rabies tidak hanya menjadi tanggung jawab individu, tetapi juga membutuhkan kerjasama dari seluruh masyarakat. Anda bisa ikut berperan aktif dalam kampanye vaksinasi hewan peliharaan di lingkungan Anda. Selain itu, menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan hewan liar tidak memiliki akses mudah ke sumber makanan juga bisa membantu mengurangi populasi hewan yang berpotensi menyebarkan rabies.

Pemerintah pun biasanya melakukan program vaksinasi massal bagi hewan liar dan peliharaan di daerah-daerah tertentu. Anda bisa ikut berpartisipasi dalam program tersebut dan ini salah satu cara terbaik untuk memastikan bahwa rabies bisa terkendali, sehingga Anda dan keluarga bisa hidup dengan lebih aman.
Kesimpulannya, melindungi diri dari rabies sebenarnya tidak terlalu sulit. Meski penyakit ini berbahaya, namun bisa dicegah dengan langkah-langkah sederhana. Oleh karenanya, pastikan selalu menjaga kesehatan hewan peliharaan, tetap waspada di lingkungan sekitar Anda dan jangan anggap remeh rabies ya!

Coorporate Communication
PT Rolas Nusantara Medika 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *