Penyebab dan Penanganan Cedera Olahraga

Keponih.com –  Olahraga merupakan aktivitas yang sangat dibutuhkan oleh tubuh agar tetap sehat dan fit. Aktivitas ini harus dilakukan dengan benar agar bisa bermanfaat dan menghindari terjadinya cedera. Penanganan cedera olahraga yang tepat dapat menghindari resiko yang lebih parah dan mempercepat penyembuhannya. Selama aktivitas olahraga, meski sudah berhati-hati, namun kemungkinan cedera tetap bisa terjadi. Karena itu, perlu melakukan antisipasi untuk meminimalkan kemungkinan tersebut.

Penyebab Terjadinya Cedera Olahraga

Hampir semua bagian tubuh dapat mengalami cedera saat berolahraga. Salah satu jenis cedera yang sering terjadi adalah keseleo pada beberapa bagian, termasuk kaki dan pergelangan tangan. Untuk meminimalkan kemungkinan tersebut, perlu mengetahui beberapa hal yang dapat menyebabkan cedera.
1. Tidak melakukan pemanasan
Pemanasan bertujuan mempersiapkan bagian tubuh agar lebih siap untuk melakukan berbagai gerakan yang cukup berat. Waktu yang dibutuhkan untuk proses pemanasan tidak lama, cukup beberapa menit saja.
Namun tidak sedikit orang yang enggan melakukan pemanasan karena merasa kurang penting. Sebagian melakukan proses ini namun dengan gerakan yang kurang tepat dan waktu yang tidak sesuai kebutuhan sehingga manfaatnya kurang maksimal.
2. Tidak menggunakan alas kaki yang tepat
Kaki merupakan bagian yang sering mengalami cedera saat berolahraga. Salah satu penyebabnya karena tidak menggunakan alas kaki atau sepatu yang tepat. Sepatu untuk olahraga berbeda dengan untuk penggunaan lain, bagian alasnya harus lentur, tidak licin dan bagian atas mudah menyerap keringat.
Sepatu tersebut harus nyaman untuk bergerak dan mudah menyesuaikan dengan pergerakan bagian alas kaki. Dengan demikian dapat menopang kaki secara kuat dan benar untuk meminimalkan kecelakaan selama berolahraga.
3. Pijakan kurang rata
Aktivitas selama berolahraga harus didukung oleh pijakan atau alas yang rata dan nyaman. Bagian yang tidak rata menyebabkan tidak semua bagian tubuh dapat tertopang sempurna sehingga mudah mengalami cedera. Poin ini sangat penting untuk mendapat perhatian, terutama ketika melakukan olahraga dengan banyak gerakan.
4. Otot kurang lentur
Tujuan berolahraga adalah untuk membuat semua otot menjadi lebih lentur. Agar lentur, perlu dilakukan latihan dan gerakan yang sesuai. Namun tidak sedikit yang memaksakan diri atau terpaksa bergerak di luar kemampuan dari otot sehingga menyebabkan cedera.
Untuk menghindari hal tersebut, lakukan latihan secara rutin dan bertahap. Sebaiknya tidak memaksakan diri untuk melakukan gerakan tertentu jika menyebabkan otot terasa tegang atau kaku sebab dapat menyebabkan cedera.
5. Lelah
Tubuh mempunyai limit atau batas tertentu dalam berolahraga. Sayangnya saat bertanding atau mempersiapkan diri untuk menghadapi pertandingan banyak yang memforsir tubuh dengan melakukan banyak latihan. Hal ini bisa menyebabkan kelelahan yang berdampak pada terjadinya cedera, ringan maupun berat.

Penanganan Cedera Olahraga

Penangan segera saat terjadi cedera bertujuan agar cedera tersebut tidak bertambah fatal dan menyebabkan rasa sakit pada bagian tubuh yang lain. Penanganannya bisa dilakukan sendiri atau meminta bantuan orang lain tergantung tingkat keparahan dan bagian tubuh yang terasa sakit. Beberapa langkah penanganan cedera olahraga antara lain:

  • Istirahat
    Langkah pertama setelah mengalami cedera adalah dengan beristirahat. Jangan melakukan banyak gerakan agar tidak menyebabkan bagian tubuh yang sakit meluas. Selain itu, istirahat juga bertujuan agar dapat berpikir jernih mengenai penanganan atau tindakan selanjutnya yang harus dilakukan.
  • Mengompres dengan es
    Pengompresan dengan menggunakan air es bertujuan untuk meminimalkan bengkak yang mungkin terjadi dan menghindari rasa sakit. Pada bagian yang bengkak berpotensi terasa panas atau nyeri. Air es dapat meredakannya sehingga rasa sakit yang muncul bisa berkurang.
  • Pengangkatan
    Angkat tubuh yang mengalami cedera agar posisinya lebih tinggi dari jantung. Tujuannya supaya kerja jantung tidak terhambat sehingga semua proses dalam tubuh dapat berjalan normal.
    Tujuan lain dari mengangkat tubuh orang yang mengalami cedera saat berolahraga adalah agar tidak terjadi bengkak, dan mengurangi aliran darah ke bagian yang mengalami cedera karena dapat menyebabkan kondisi yang lebih parah.
  • Pemeriksaan dokter
    Setelah penanganan langsung saat cedera dilakukan, tahap berikutnya adalah memeriksakan diri ke dokter. Dari hasil pemeriksaan secara medis, termasuk dengan melakukan foto rontgen bisa diketahui kondisi pasti bagian yang cedera dan dapat menentukan tindakan lanjutan yang sebaiknya segera dilakukan.
  • Penanganan sesuai tingkat cedera
    Selanjutnya, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter secara intens, akan diberikan rekomendasi tindakan lanjutan yang harus dilakukan. Apabila cedera yang terjadi ringan dan tidak menyebabkan kelainan serta tidak menyebabkan gangguan fungsi organ, maka dokter tidak akan melakukan tindak lanjut medis, bisa jadi cukup dengan pemberian obat nyeri.

Namun jika terjadi gangguan atau dampak yang parah, seperti ada bagian tulang yang retak, maka dokter akan memberikan rekomendasi tindakan yang harus segera dilakukan, termasuk tindakan operasi. Meski bisa berdampak fatal namun jika melakukan gerakan olahraga dengan benar dan sesuai ketentuan akan tetap aman. Penanganan cedera olahraga yang segera dilakukan jika terjadi, akan mempercepat proses penanganan dan penyembuhannya sehingga tidak perlu khawatir dan tetap bisa berolahraga dengan tenang.

Coorporate Communication
PT Rolas Nusantara Medika 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *