Seringkali ketika setelah selesai melakukan editing foto, ketika dicetak ternyata hasil cetakan berbeda dengan apa yang ditampilkan di monitor komputer saat editing. Perbedaan yang terjadi cenderung ke arah berbeda warna dan terang-gelapnya. Biasanya warna-warna yang sudah terlihat pas di monitor, ketika dicetak akan bergeser ke warna lain.
Hal ini tentu berdampak bagi para penggiat di bidang kreatif, seperti fotografer, videografer, desainer, dan para content creator yang menghasilkan karya visual baik dalam bentuk digital ataupun dalam bentuk fisik (cetakkan).
Masalah perbedaan warna tersebut dapat terjadi karena kalibrasi yang tidak sesuai antara monitor dengan perangkat pencetakan yang digunakan, atau bahkan sama sekali tidak dilakukan kalibrasi baik pada monitor ataupun pada printer yang digunakan. Pada dasarnya, kalibrasi adalah proses menyamakan output dari satu perangkat ke perangkat lain, dalam hal ini menyamakan output monitor terhadap hasil cetakan printer. Kalibrasi ini juga bisa dilakukan untuk menyamakan output antar monitor pada konfigurasi multi monitor, serta paling baik jika seluruh perangkat yang digunakan dalam suatu workflow pembuatan konten telah dilakukan kalibrasi yang baik.

Proses kalibrasi ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, dengan cara yang paling tepat dan akurat adalah dengan menggunakan sebuah perangkat seperti spectrophotometer yang ditempelkan ke perangkat yang akan di kalibrasi baik itu monitor ataupun hasil cetakan yang kemudian akan dilakukan proses untuk menghasilkan color profile yang sesuai dan spesifik dengan perangkat tersebut.
Proses kalibrasi tersebut biasanya memerlukan biaya cukup tinggi mengingat perlunya perangkat spectophotometer yang spesifik, akan tetapi jika kita hanya memerlukan kalibrasi yang tidak terlalu akurat tapi tetap bermanfaat dan biaya rendah, cara manual dan paling sederhana adalah dengan membandingkan secara langsung hasil cetakan yang kita punya dengan gambar yang muncul pada layar monitor, lalu secara manual melakukan adjustment pada layar monitor tersebut.
Tidak semua monitor diciptakan sama, dan ternyata ada produk yang secara khusus dirancang dengan memperhatikan kebutuhan para content creator.

Pasti banyak dari kita pernah mendengar laptop Acer seri Predator. laptop yang didesain secara khusus untuk gamers dengan spek dewa yang pastinya kenceng banget. Nah, ternyata Acer memiliki lini produk sejenis dengan spek yang ga kalah hebatnya, tetapi dengan tampilan yang lebih elegan dan dibangun dengan memperhatikan para content creator sebagai penggunanya.

Produk tersebut bernama Acer ConceptD dimana selain memiliki spesifikasi yang sangat cepat, memiliki keunggulan utama di layar displaynya. Acer ConceptD ini memiliki layar beresolusi sangat tinggi yang kompatibel 100% dengan AdobeRGB dan memiliki nilai Delta-E kurang dari 1,5 sehingga mampu menampilkan gambar dengan sangat akurat seperti aslinya.
Delta-E sederhananya adalah suatu perhitungan matematis untuk membandingkan 2 nilai warna yang sama pada 2 display atau output yang berbeda, dengan semakin kecil nilai delta-E maka semakin akurat suatu layar display dapat menampilkan warna tersebut. Hal ini penting khususnya bagi para content creator yang menghasilkan karya dalam bentuk visual seperti fotografer, videografer, dan desain grafis yang mewajibkan konsistensi warna dari seluruh proses kerja mulai dari input hingga output.

Selain itu, layar monitor pada produk Acer ConceptD juga memiliki kompatiblitas 100% terhadap color profile AdobeRGB, dimana color profile AdobeRGB memiliki color gamut yang jauh lebih luas dibandingkan color gamut sRGB yang biasa digunakan pada perangkat display. Secara sederhana, jika menggunakan profil AdobeRGB dengan tepat dan dalam proses workflow seluruh perangkat yang digunakan mendukung profil ini (mulai dari kamera, display monitor hingga perangkat cetak memiliki kemampuan mengolah AdobeRGB), maka akan dihasilkan representasi warna yang lebih akurat dan lebih tepat, bahkan dapat mereproduksi warna yang sebelumnya tidak dapat dihasilkan dari workflow sRGB.
