Keponih.com – Bagi pasangan suami istri, memiliki anak merupakan hal yang banyak dinantikan. Selain akan mempererat hubungan, anak juga bisa mendatangkan kebahagiaan. Namun tidak sedikit juga yang menunda kehamilan dengan berbagai pertimbangan. Ada juga yang berencana menjaga jarak kelahiran. Untuk itu, jenis-jenis KB berikut bisa menjadi pilihan.
Dalam menentukan jenis KB yang akan digunakan, sebelumnya pasangan suami istri perlu berdiskusi dengan petugas kesehatan. Tidak semua alat kontrasepsi atau jenis KB yang sesuai. Pada beberapa orang, bahkan menimbulkan efek samping.
Kenali 7 Jenis KB, Kelebihan dan Kekurangannya
Meski ada kemungkinan alat kontrasepsi yang digunakan tidak sesuai dan berefek negatif, namun tidak perlu terlalu takut. Dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas kesehatan terlebih dulu, Anda bisa mendapatkan rekomendasi jenis-jenis KB yang sesuai. Selain untuk menunda kehamilan, beberapa alat KB juga bisa mencegah penularan atau infeksi yang disebabkan oleh jamur, bakteri, virus maupun parasit tertentu yang menular melalui hubungan intim. Berikut ini jenis-jenis KB yang bisa Anda pilih untuk mengatur jarak kehamilan:
- Pil, masing-masing alat KB mempunyai sistem kerja yang berbeda. Seperti pada jenis pil, cara bekerjanya dengan alat ini mengandung hormon progestin dan estrogen yang berperan untuk mencegah terjadinya ovulasi. Jenis kontrasepsi ini harus digunakan dalam jangka waktu tertentu, seperti 30 sampai 35 hari, kemudian berlanjut ke siklus berikutnya.
Secara umum pil KB efektif untuk membantu penundaan kehamilan namun bisa menimbulkan beberapa efek. Diantaranya adalah tekanan darah tinggi, jerawat, pembekuan darah hingga rasa sakit pada payudara. - Implan, implan merupakan alat kontrasepsi yang berukuran sebesar batang korek api. Sistem kerjanya dengan mengeluarkan hormon progestin secara bertahap. Agar bisa bekerja dalam menunda kehamilan, alat ini dimasukkan ke bagian bawah kulit, umumnya pada lengan atas. Untuk sekali pemasangan bisa efektif bekerja selama tiga tahun. Namun implan mempunyai kekurangan, diantaranya pada awal pemasangan bagian kulit bisa terlihat seperti memar. Di samping itu, penggunaan implant juga menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur.
- Suntik, alat KB berikutnya mempunyai sistem kerja seperti pil, hanya cara memasukkan ke dalam tubuh yang berbeda. Sampai saat ini ada dua jenis suntik KB yang biasa digunakan, yaitu setiap 1 bulan dan 3 bulan. Banyak yang menggunakan alat kontrasepsi suntik karena tingkat keberhasilannya tinggi, mencapai 99%. Kelemahan dari kontrasepsi ini dapat merusak siklus menstruasi hingga menyebabkan muncul bercak darah.
- IUD, intra Uterine Device merupakan alat kontrasepsi yang bisa efektif sampai 5 tahun atau lebih. Untuk menunda kehamilan, IUD dimasukkan ke organ intim wanita. Berdasarkan jenisnya ada 2, mengandung hormon dan non hormon. Bentuknya seperti huruf T. Meski efektif dan berfungsi dalam waktu lama, namun IUD memiliki beberapa kelemahan. Beberapa diantaranya menyebabkan volume darah saat menstruasi lebih banyak, kram dan rasa tidak nyaman di rahim atau ketika berhubungan intim.
- Spersimida, jenis kontrasepsi ini harganya cukup terjangkau dan cara penggunaannya mudah, yaitu dengan memasukkan pada organ intim sekitar 30 menit sebelum berhubungan. Bentuknya gel dengan sistem kerja mematikan sperma sehingga meminimalkan kemungkinan terjadi pembuahan.
Meski terjangkau dan mudah dalam penggunaannya, namun tidak banyak yang memilihnya untuk mengatur jarak kehamilan. Penyebabnya karena tingkat kegagalan cukup tinggi, mencapai 29%. Selain itu, pemakaian spersimida dapat menyebabkan iritasi pada mulut rahim. Untuk meningkatkan keberhasilan, banyak yang mengkombinasi dengan alat lain. - KB permanen, KB jenis ini bisa dilakukan oleh suami maupun istri. Jenis KB permanen hanya bisa dipilih oleh pasangan yang tidak ingin mempunyai anak lagi. Ada dua jenis KB permanen, yaitu yang dilakukan pihak suami, dikenal dengan nama vasektomi, yaitu memutus penyaluran sperma ke mani. Sedang pada istri dengan tubektomi atau pengikatan bagian tuba falopi. Kedua proses ini menyebabkan sperma tidak bisa bertemu dengan sel telur sehingga pembuahan tidak bisa terjadi. dengan demikian tidak ada potensi terjadi kehamilan. Biasanya proses ini hany dilakukan pada salah satu pasangan, suami atau istri.
- Diafragma, diafragma merupakan alat kontrasepsi yang berbentuk kubah, terbuat dari karet. Cara kerjanya dengan memasangnya pada mulut rahim sebelum melakukan hubungan intim. Harga alat ini cukup murah. Kelemahannya adalah tingkat kegagalan cukup tinggi, mencapai 16% apabila pemasangannya tidak pas. Selain itu, pasangan yang menggunakan alat kontrasepsi satu ini masih berpotensi tertular penyakit seksual karena tidak bisa memberikan perlindungan secara maksimal.
Banyaknya jenis alat kontrasepsi memberikan alternatif bagi pasangan suami istri yang ingin menunda kehamilan. Namun sebelum menggunakan, perlu memperhatikan kelemahannya sehingga bisa mengantisipasi dan memilih produk yang tepat. Meski sudah menggunakan alat kontrasepsi terbaik, kemungkinan terjadi pembuahan dan kehamilan tetap ada. Jenis-jenis KB tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan yang beragam. Sebaikya berkonsultasi sebelum menggunakan dan melakukan pemeriksaan berkala selama penggunaan alat kontrasepsi tersebut.
KB di RSU Bhakti Husada dan RSU Kaliwates
Merencanakan pemasangan KB sebaiknya dilakukan berdasarkan kesepakatan kamu dan suami lalu selanjutnya dikonsultasikan dengan Dokter Spesialis Kandungan. Nah salah satu rekomendasi rumah sakit di Jawa Timur yang bisa kamu datangi untuk pemasangan KB adalah RSU Bhakti Husada dan RSU Kaliwates yang memiliki jajaran dokter spesialis terbaik dan dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap juga. Selain rumah sakit, Rolas Medika juga merupakan induk perusahaan dari Klinik Rolas Medika.
Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa mengunjungi website Rolas Medika, atau mengunjungi akun instagram rsu.kaliwates dan rskrikilan ya.
Semoga informasi ini bermanfaat ya buat kamu.
Coorporate Communication
PT Rolas Nusantara Medika